Mantan.
Beberapa orang (sengaja
meng-)alergi(-kan diri) dengan kata mantan. Banyak sih alasannya, tapi
biasanya alasan yang paling sering digunakan adalah tiap kali mendengar kata
mantan, jadi teringat masa lalu. Masa lalu yang pahit dan menyakitkan, masa
lalu yang menyenangkan tapi jadi menyedihkan karena hal yang menyenangkan itu
tidak bisa diulang kembali dan bla.. bla..
Akhirnya kata mantan menjadi
sangat dielu-elukan. Tiap kali ada tweet yang ada kata mantannya,
diretweet. Atau postingan quotes di instagram yang ada kata mantannya, di-love.
Atau tulisan di timeline line dari akun-akun penyebar kegalauan yang tidak
mendidik bagi para remaja Indonesia itu langsung dishare di timeline.
Mengagumkan sekali reaksinya.
Saya tidak pernah menyalahkan
seseorang yang galau karena mantan, tapi ya mbok udah tho.
Jangan lama-lama galaunya. Menikmati kegalauan itu memang perlu tapi ya tidak
perlu pamer juga ke semua orang bahwa kamu sedang galau.
Memikirkan mantan itu tidak
semuanya merugikan. Beberapa orang dengan cerdas menjadikan mantan sebagai
tolak ukur untuk memperbaiki kualitas hidupnya. Misalnya, Sarkomah habis putus
sama Bewok. Lantas Sarkomah merenung, berpikir, mengoreksi apa yang salah dari
dirinya atau apa yang dia tak suka dari Bewok. Kemudian dia menemukan bahwa
ternyata selama berpacaran dengan Bewok, dia jadi sering meninggalkan
teman-temannya demi bisa jalan bersama Bewok yang akibatnya saat dia butuh
seseorang untuk bercerita, teman-temannya tidak ada yang datang. Lantas dia
berpikir, “oh.. berarti kalau nanti saya berpacaran lagi, saya harus tahu cara
membagi waktu untuk teman-teman dan pacar. Supaya seimbang. Saya tetap punya
pacar dan saya tidak dijauhi teman-teman”.
Kesimpulannya jadi positif
untuk diri sendiri. Atau begini, Sarkomah merenung, berpikir, mengoreksi apa
sikap atau sifat Bewok yang paling tidak dia sukai? Kemudian dia menemukan
bahwa ternyata selama berpacaran, Bewok cemburuan. Kalau Sarkomah sedang
bersama teman-temannya dan Bewok kebetulan tahu, Sarkomah bisa dimarahi
habis-habisan dan disuruh pulang. Lantas dia berpikir, “oh, berarti kalau saya
punya pacar lagi, saya akan memperkenalkan pacar saya dengan teman-teman supaya
dia tahu dan tidak perlu cemburu”.
Tapi, ada saja sosok manusia
yang menjadikan mantan sebagai patokan kebahagiaan. Pecandu kegalauan.
Kerjaannya stalking sosmed mantan, kemudian marah-marah kalau tahu mantannya
dekat dengan orang lain, padahal diajak balikan juga tidak mau. Atau ada orang
yang senang sekali memfokuskan diri kepada keburukan mantan sampai-sampai kalau
ada tweet tentang mantan, dia retweet kemudian dilanjutkan dengan tweet-tweet
yang isinya cuma nyinyirin mantan.
Mungkin teman-teman pernah
menulis tweet cinta-cintaan yang kemudian dibalas oleh seseorang seperti ini:
“menyakitkan sekali saat mengetahui orang yang sangat kau perjuangkan malah memperlakukanmu
seenaknya” atau “sedih adalah saat dia tahu kita berjuang mati-matian tapi dia
sama sekali tidak berusaha untuk ikut berjuang” atau “mengapa kenyataan begitu
menyakitkan?” atau “menyakitkan ketika dia tidak bisa menjadi milik kita dan
melihat mantan yang masih dicinta bersama sahabat kita sendiri”.
Nyinyir di timeline tidak akan
membuat kamu terlihat baik. Saya tidak bilang kalau saat sedih berarti harus
dipendam sendiri. Berceritalah.. tapi hanya kepada yang mau mendengarkan.
Berceritalah melalui apa saja. Bercerita dengan sahabat, bercerita melalui
puisi, melalui gambar, lukisan, dan banyak hal. Ceritakan sakitmu tapi jangan
dipamerkan.
Tidak banyak orang yang
peduli. Mereka bertanya, bukan berarti peduli. Kebanyakan hanya ingin tahu lalu
menertawakan kesedihanmu.Bayangkan betapa keji kamu menghina dirimu sendiri.
Sudah sakit hati, mempermalukan diri sendiri pula. Membiarkan orang lain
menertawakan kesedihan-kesedihanmu.
Berdirilah. Tegak. Sebab kamu matahari.
Sedihlah sesekali, lalu berdiri dan berjalan
lagi.
Kamu tidak perlu termangu lama
dan menoleh ke belakang, apa lagi hanya untuk membaca keburukan-keburukan
mantan. Sebab yang rugi adalah dirimu sendiri. Sementara kamu sibuk galau
memikirkan mantan dan membenci tiap kesalahan dan keburukannya, dia justru
sibuk memperbaiki diri. Kelak, saat kamu sadar, kalian sudah beda level untuk
sekadar bertukar pikiran dan ngopi.Karena kamu sibuk membenci dan mengingat
masa lalu kalian sementara dia sudah siap membahagiakan orang lain dan dirinya
sendiri dengan hal-hal baru yang sudah dia pelajari.
Memangnya enak?
Menentukan macam – macam Paragraf yang terkandung di
dalam setiap tulisannya :
Alenia ke 1 : terdapat paragraf deskripsi karna
menggambarkan suatu objek sehingga para pembaca seakan akan bisa merasakan.
Alenia ke 2 : terdapat paragraf deskripsi karna
menggambarkan suatu objek sehingga para pembaca seakan akan bisa merasakan.
Alenia ke 3 : terdapat paragraf persuasif karna
seakan akan bertujuan meyakini dan membujuk pembaca agar melaksanakan atau
menerima gagasan penulis terhadap suatu hal.
Alenia ke 4 : terdapat paragraf eksposisi karna seakan-akan sipembaca akan
bertambah wawasan.
Alenia ke 5 : terdapat paragraf eksposisi karna
memberikan suatu informasi mengenai petunjuk.
Alenia ke 6 : terdapat paragraf argumentasi karna
berisi gagasan yang kuat untu meyakini si pembacanya.
Alenia ke 7 : terdapat paragraf eksposisi
karna menunjukan si pembaca agar tetap bertambah wawasan.
Alenia ke 8 :
terdapat paragraf eksposisi karna terdapat banyak fakta pada
alenia tersebuat dan banyak juga orang yang merasakannya .
Alenia ke 9 : terdapat paragraf argumentasi karna
seakan akan memberi keyakinan kepada orang lain,bahwa yang di kemukakan
merupakan kebeneran.